Jumat, 13 November 2015

SIAPKAH KOPERASI MASUK KE ERA GLOBALISASI

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantunganantar bangsa dan anatar manusia diseluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi semakin sempit. Globalisasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses dimana antar individu, antar kelompok dan antar Negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. Pada umumnya telah diketahi, hamper seluruh belahan dunia termasuk Indonesia, sudah memasuki era yang sering diperbincangakan “Era Globalisasi”. Era globalisasi ini masuk ke Indonesia salah satunya perdagangan bebas. Bagi Indonesia era globalisasi ini penting adanya untuk membuka tertutupnya usaha khusnya koperasi. Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat walaupun derajat dan intesitasinya berbeda. Setidaknya terdapat 2 tingkat bentuk eksitensi koperasi yaitu: 1. Koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Pada tingkat ini biasanya koperasi menyediakan pelayan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha atau lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hamabatan peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memiliki aksebilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga lain. 2. Koperasi telah menjadi alternative bagi lembaga usaha lain. Keterlibatan anggota/ bukan anggota dengan koperasi adalah karena perimbangan rasional yang melihat koperasi ampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini dinilai berada pada tingkat yang lebih tinggi dilihat dari perannya bagi masyarakat. 3. Koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa memiliki ini dinilai telah menjadi factor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi kesulitan tersebut. Sebagai ilustrasi, saat kondisi perbankan menjadi tidak tentu dengan tingkat bunga yang sangat tinggi, loyalitas anggota Kopdit membuat anggot tersebut tidak memindahkan dana yang ada di koperasi ke bank. Langkah-langkah untuk menghadapi era globalisasi 1. Dalam menjalankan usahanya, pengurus koperasi harus mampu mengidentifikasi kebutuhan kolektif anggotanya dan memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan mempertimbangkan aspirasi anggota-anggotanya sangat memungkinkan kebutuhan kolektif setiap koperasi berbeda-beda. 2. Adanya efektivitas biaya transaksi antara koperasi dengan anggotanya sehingga baiaya tersebut lebih kecil dibandingkan biaya transaksi yang dibebankan oleh lembaga non-koperasi. 3. Kesungguhan kerja pengurus dan karyawan dalam mengelola koperasi. Disamping kerja keras, figur pengurus koperasi hendaknya dipilih orang yang amanah, jujur serta transparan. 4. Pemahaman pengurus dan anggota akan jati diri koperasi, pengertian koperasi, nilai-nilai koperasi ddan prinsip-prinsip gerakan koperasi harus dijadikan point penting karena hal itu yang mendasari segala aktivitas koperasi. Aparatur pemerintah terutama departemen yang membidangi masalah koperasi perlu pula untuk memahami secara utuh dan pendalaman mengenai perkoperasian. Koperasi mempunyai dampak positif dan dampak negative sebagai berikut: Dampak positif globalisasi ekonomi • Produksi global dapat ditingkatkan Melalui spesialisasi dan perdagangan factor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efisien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan. • Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suaru Negara Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai Negara mngimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang banyak. • Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap Negara memperoleh pasar yang lebih jauh luas dari pasar dalam negeri. • Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh Negara-negara berkembang karena maslah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh Negara-negara berkembang. • Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi Pembangunan sector industry dan berbagai sector lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutama melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestic. Dampak negative globalisasi ekonomi • Mengahambat pertumbuhan sector industry Salah satu efek globalisasi adalah system perdagangan luar negeri yang lebih bebas • Memperburuk neraca pembayaran Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya apabila suatu Negara tidak mampu bersaing maka ekspor tidak berkembang. • Sector keuangan semakin tidak stabil Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi portofolio yang semakin besar. • Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Koperasi di tengah arus Globalisasi Koperasi Indonesia saat ini harus siap menghadapi arus globalisasi dengan harus memperbaharui diri agar dapat bertahan dalam kondisi krisis dan persaingan pasar bebas yang tajam. Arus globalisasi yang telah masuk ke Indonesia tepatnya koperasi yang diharapkan dapat membawa koperasi Indonesia menuju kearah yang positif. Dengan memanfaatkan arus globalisasi dari aspek lain seperti teknologi, seharusnya dapat membuat koperasi lebih survive atau berinovasi dalam bersaing dengan badan usaha lainnya. Sehingga globalisasi yang terjadi bukan menjadi sebuah ancaman melainkan sebuah peluang untuk menuju koperasi Indonesia menjadi koperasi yang modern.

WAJAH KOPERASI INDONESIA SAAT INI

Sebagai negara agraris yang memiliki berbagai sumber daya alam, Indonesia membutuhkan usaha untuk memanfaatkan sumber daya tersebut. Sumber daya alam membutuhkan pengelolaan yang sangat baik untuk mengatur hasil dari kekayaan sumber daya alam yang kita miliki. Untuk dapat melakukan pengolahan tersebut dapat dimulai dari bagian terkecil perekonomian Indonesia. Salah satunya dengan diadakannya koperasi di daerah yang bisa merangkul pelaku usaha mikro dan memberikan bimbingan dalam mengembangkan usaha yang dimiliki. Disini saya akan mejelaskan sedikit tentang keadaan koperasi Indonesia saat ini. Menurut saya wajah koperasi Indonesia saat ini dalam kondisi kurang baik atau belum mencapai hasil yang diharapkan dapat memajukan koperasi. Menurut saya koperasi tidak sepenuhnya mendapatkan perhatian di masyarakat, karena sebab keadaan koperasi saat ini sudah digantikan oleh adanya took-toko modern yang saat ini telah menjajah kehidupan masyarkat secara halus, jadi kesimpulannya ini dari pengamatan yang dilakukan terhadap koperasi disekitar kita keadaannya koperasi sudah diketahui oleh sebagian masyarakat sekitar, tapi tetap saja tidak bisa menghidupkan koperasi dikehidupan skitar tempat tinggal masyarakat dalam arti banyak masyarakat yang masih membeli sesuatu di took modern. Meskipun mereka sudah tahu tentang adanya koperasi yang jaraknya lebih dekat dengan kehidupan masyarakat, maupun dimana saja yang sudah dipastikan adanya koperasi karena saat ini sudah dapat diberbagai instasi-instasi atau kantor mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Jadi ini merupakan salah satu masalah koperasi yang mungkin sedang melanda koperasi di Indonesia, sehingga koperasi yang saat ini belum sepenuhnya mendapatkan perhatian dan masyarakat secara penuh. Koperasi adalah badan hokum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang aggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hokum dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Sistem pembagian hasil dalam koperasi disebut SHU( Sisa Hasil Usaha) dengan system perhitungannya seberapa besar andil anggota dalam koperasi. Koperasi memiliki berbagai masalah dalam perjalanannya dimasa sekarang. Secara internal masalah seperti regenerasi merupakan masalah yang sangat serius untuk kelangsungan koperasi dimasa depan. Kondisi tersebut sudah sangat jelas bahwa koperasi memiliki kesulitan dalam mencari penerus. Hal ini sangat memperburuk kondisi koperasi dimasa sekarang dan dimasa yang akan mendatang. Dari sisi eksternal koperasi juga mengalami banyak maslah diantaranya: • Bertambahnya persaingan dari badan usaha lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi. • Tanggapan buruk masyarakat terhadap koperasi yang dikarenakan kegagalan koperasi pada waktu yang lalu tanpa adanya pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat tentang pengelolaan koperasi. • Harga barang koperasi lebih mahal dibandingkan harga pasar, • Kurang dirasakan peranan dan manfaat koperasi bagi anggota dan masyrakat. Dari masalah yang dijabarkan dapat disimpulkan bahwa koperasi saat ini belum bisa mencapai tujuannya yaitu mensejahterakan anggotanya, sebab alur berjalannya saja belum mencapai hal yang diinginkan, seperti kurangnya antusias masyarakat untuk membantu mengaktifkan koperasi. Masyarakat masih saja acuh terhadap koperasi meskipun sudah diadakan penjelasan atau pemberitahuan secara tidak langsung kepada masyarakat luas. Maka dari itu sebagai penerus bangsa wajib membantu untuk mengembangkan koperasi Indonesia, dengan cara yang sederhana seperti ikut mengaktifkan koperasi kembali saat ini, bukan berarti koperasi saat ini tidak aktif tapi keadaannya saat ini memang belum mencapai harapan yang diharapkan oleh para pengembang serta pengamat koperasi Indonesia. Memang kondisi koperasi Indonesia saat ini bisa dibilang cukup memprihatinkan, liahat saja dari jumlah koperasi yang terdaftar di wilayah Indonesia saat ini terdapat jumlah yang tidak sedikit yaitu sebanyak 27% koperasi tersebut tidak aktif. Hal ini menunjukan adanya ketidaksetaraan antara para ekonom Indonesia terhadap minat mereka dalam membangun sebuah perusahaan koperasi yang didalamnya terdapat asas kekeluargaan. Factor yang menyebabkan koperasi itu sendiri tidak aktif adalah factor dari dalamnya yaitu mulai dari pengelolaan yang tidak professional, sehingga yang terjadi seperti saat ini banyak koperasi yang sudah tidak aktif lagi. Gambaran yang tepat untuk menggambarkan koperasi Indonesia saat ini adalah koperasi Indonesia saat ini sedang jalan ditempat. Keadaannya tidak maju maupun mundur. Hal yang dapat dilakukan saat ini satu-satunya adalah mengaktifkan kembali beberapa koperasi Indonesia yang tidak dikatakan aktif lagi. Dengan begitu jumlah koperasi di Indonesia tidak berkurang jumlahnya. Perkembangan koperasi di Indonesia dari jaman didirikannya hingga saat ini selalu mengalami pasang surut, koperasi dari jaman dulu sampai sekarang tidak ada tumbuh pesatnya dalam arti tidak ada yang tumbuh menjadi usaha besar seperti pelaku ekonomi yang besar, padahal pemerintah sudah memberikan berbagai macam bantuan untuk koperasi-koperasi di Indonesia dan bantuan tersebut seperti kredit program. Tetapi pada kenyataannya koperasi tidak maju. Malahan sebentar lagi Indonesia akan menghadapi MEA (Masyrakat Ekonomi Asean) 2015 dimana pelaku usaha dapat bebas melakukan pemasaran produk keseluruh Asean. Hal ini dapat menimbulkan masalah yang cukup besar bagi para pelaku ekonomi di Indonesia terutama pelaku ekonomi mikro seperti anggota koperasi Indonesia yang masoh pengetahuannya kurang mengenai MEA 2015, terutama informasi mengenai dampak yang akan ditimbulkan pada usaha kecil yang sedang meraka rintis setalah banyaknya produk-produk dari luar negeri yang menduduki pasar negeri. Hal ini sangat mengancam berbagai komoditi dalam negeri. Kurangnya pengetahuan pelaku ekonomi mikro dalam mengahadapi MEA, mempengaruho kesiapan mereka untuk menyusun strategi agar tidak tergilas oleh perusahaan-perusahaan besar yang akan segera masuk dalam industry perekonomian Indonesia. Permasalahan selanjutnya yang harus dihadapi koperasi adalah adanya beberapa Undang-Undang penanaman modal di Indonesia yang mendiskriminasikan posisi koperasi di masyarakat. Permasalahannya seperti inilah yang mensulitkan kiprah koperasi kedepannya. Bila koperasi ditutup, bagaimana kelanjutan anggota koperasi. Dalam koperasi pastilah memiliki anggota yang banyak dan berbagai jenis usaha yang dijalani. Hal ini secara tidak langsung menghambat perputaran perekonomian mikro di Indonesia. Dari berbagai penjelasan dapat menyimpulkan bagaimana keadaan koperasi saat ini. Dengan berbagai masalah yang timbul dalam perjalanan koperasi hingga saat ini. Mulai dari masalah internal koperasi yang tidak lagi tidak disepelekan hingga permasalahan eksternal yang selalu bertambah disetiap waktunya dan tidak dapat lagi dihentikan perkembangannya. Untuk memperbaiki keadaan tersebut kita tidak hanya bisa mengharapkan hal yang lebih baik untuk kelangsungan koperasi bila hanya berdiam diri. Masyarakat harus memperbaiki segala permasalahan yang terjadi pada tubuh koperasi Indonesia. Melalui hal-hal kecil yang dilakukan secara berkelanjutan dan akan memberikan dampak yang lebih baik dimasa mendatang.